TUGAS MAKALAH
PENGANTAR LINGKUNGAN
NAMA : Yudha Purnama
NPM :
1C414498
KELAS : 2IB06
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
Daftar Isi
Daftar Isi
BAB I . Pendahuluan
1. Kata Pengantar
2. Latar Belakang
3. Tujuan
BAB II . Pembahasan
A. Asas-Asas
Pengetahuan Lingkungan
Ø Pengertian Ekologi dan Ilmu
Lingkungan Secara Umum
Ø Pengertian Ekologi dan Ilmu
Lingkungan Menurut Para Ahli
Ø Perbedaan Ekologi dan Ilmu
Lingkungan
Ø Asas-asas Pengetahuan Lingkungan
B. Sumber
Daya Alam
Ø Pengertian Sumber Daya Alam
Ø Sumber Daya Alam di Indonesia
Ø Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan
Ekonomi
Ø Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati
dan Non Hayati
Ø Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan
Sumber Daya Alam
Ø Karakteristik Ekologi Sumber Daya
Alam
Ø Daya Dukung Lingkungan
Ø Keterbatasab Kemampuan Manusia
BAB III . Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
BAB I.
PENDAHULUAN
1.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat
Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat saya
selesaikan tepat pada waktunya. Ada pun makalah ini saya susun, untuk dapat
memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan. Makalah ini saya beri judul
“Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan”. Saya berharap dengan disusunnya makalah ini
dapat membantu masyarakat mengetahui dan memahami pengertian tentang Asas-Asas Pengetahuan
Lingkungan. Saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, karena itu
kritik dan saran yang membangun saya harapkan. Akhirnya saya mengucapkan terima
kasih kepada Allah SWT, kedua orang tua saya, dan Bapak Andi Asnur Pranata
Pribadi selaku dosen "Pengantar Lingkungan", serta pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
2. LATAR BELAKANG
Kita sebagai
manusia harus mengetahui tentang asas-asas pengetahuan lingkungan. tujuannya
adalah untuk kita harus mentaati aturan-aturan yang telah berlaku agar
lingkungan yang ada di sekitar kita pada khususnya dan lingkungan diseluruhnya
pada umumnya tidak terjadi kerusakan. Karena sekarang banyak terjadi kerusakan
pada lingkungan di dunia yang disebabkan ketidak tahuan manusia terhadap
asas-asas tersebut, atau mungkin memang itu adalah ulah manusia yang hanya
memikirkan materi dan kepentingannya diri sendiri untuk meraup banyak
keuntungan tanpa memikirkan dampak yang terjadi pada lingkungan yang ada di
bumi nanti.
Dalam ilmu
lingkungan kita mengenal berbagai macam tentang sumber daya alam, baik itu yang
dapat diperbarui atau yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam tersebut
harus di gunakan dengan sebaik-baiknya.Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya
merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai
landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik.
Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara
terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara
meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan ilmuwan tertentu
saja, karena asas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan
hanya benar pada situasi dan kondisi yang lebih terbatas, sehingga terkadang
asas ini menjadi bahan pertentangan. Ilmu lingkungan merupakan salah satu ilmu
yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia)
dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan,
pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu poros, tempat
berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk
mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.
3. TUJUAN
Tujuan
penulisan makalah ini adalah selain sebagain aspek standar penilaian mata
kuliah Pengantar Lingkungan, juga agar membantu masyarakat agar mengetahui dan
memahami pengertian dari ekologi, ilmu lingkungan dan asas-asas pengetahuan
lingkungan. Dan juga sebagai bahan introspeksi diri bagi penulis agar
mengoreksi diri apakah sudah memahami dan mengetahui tentang asas-asas
pengetahuan lingkungan secara tepat atau tidak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
1. Pengertian Ilmu Ekologi Dan Ilmu
Lingkungan Secara Umum
Ø Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara
organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya.Berasal dari kata Yunani oikos
("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan
oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari
sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan
biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan
topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
Ø Pengertian Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah bidang akademik multidisipliner
yang mengintegrasikan ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah,
geologi, sains atmosfer, dan geografi untuk mempelajari lingkungan, dan solusi
dari permasalahan lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan
interdisipliner yang terintegrasi dan kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan.
Ilmu lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari
tentang lingkungan hidup serta kondisi maupun aspek – aspek didalamnya.
2. Pengertian Ekologi dan Ilmu
Lingkungan Menurut Para Ahli
a) Pengertian Ekologi Menurut Otto
Soemarwoto.
Suatu ilmu mengenaihubungan timbal balik diantara
makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
b) Pengertian Ekologi Menurut Miller
(1975)
Suatu ilmu mengenai hubungan timbal balik diantara
organisme serta sesamanya dan juga dengan lingkungannya.
c) Pengertian Ekologi Menurut C. Elton
Suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga
perkehidupan alam dengan secara ilmiah.
d) Pengertian Ekologi Menurut
Resosoedarmo
Suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
e) Pengertian Ekologi Menurut
Andrewarthaekologi
Suatu ilmu yang membahas penyebaran dan juga
kemelimpahan organisme
f) Pengertian Ekologi Menurut
Krebsekologi
Suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji suatu interaksi
yang menentukan adanya penyebaran dan juga kemelimpahan organisme
g) Pengertian Ekologi Menurut Eugene P.
Odum
Ekologi adalah suatu kajian terstruktur serta fungsi alam,
tentang suatu struktur dan juga interaksi diantara sesama organisme
dengan lingkungannya.
h) Pengertian Ilmu Lingkungan Menurut Soerjani
( 2006 )
ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi ( manusia
) yang dilandasi dengan kosmologi ( tatanan alam ) yang mempunyai paradigma
sebagai ilmu pengetahuan murni.
3. Perbedaan Ekologi Dan Ilmu Lingkungan
Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah
dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru,
dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap
alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung
jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara
menyeluruh.
Ilmu lingkungan merupakan bidang ilmu interdisipliner
yang merupakan integrasi ilmu fisik dan biologi (termasuk tapi tidak dibatasi
pada ekologi, fisika, kimia, biologi, ilmu tanah, geologi, ilmu atmosfer dan
geografi) untuk mempelajari tentang lingkungan dan solusi dari masalah-masalah
lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan yang terintegrasi,
kuantitatif, dan interdisipliner untuk mempelajari sistem lingkungan (Anonim,
2011).
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan hidup. Menurut Soerjani, dkk (2006), ilmu lingkungan adalah
penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan kosmologi (tatanan alam)
yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni. Hakikat ilmu
pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari, mewarnai serta sebagai
pedoman kearifan sikap dan perilaku manusia.
Ekologi adalah studi ilmiah tentang distribusi
kelimpahan hidup dan interaksi antara organisme dan lingkungan alami mereka
sedangkan ilmu lingkungan adalah filosofi dan gerakan sosial yang luas berpusat
pada kepedulian terhadap konservasi dan perbaikan lingkungan.
Ekologi dan Ilmu lingkungan merupakan Ilmu yang saling
tekait dan saling terhubung antara satu dengan lainya. Perbedaan diantara
Ekologi dengan Ilmu Lingkungan yaitu bahwa ilmu lingkungan merupakan bidang
ilmu yang lebih menyeluruh dimana didalamnya terdapat banyak unsur ilmu yang
membahas tentang keterkaitan dengan alam.Sedangkan Ekologi merupakan unsur ilmu
yang didalamnya memfokuskan pengetahuan tentang hubungan interaksi antara
makhluk hidup satu sama lain maupun hubungan dengan lingkungan disekitarnya.
4. Asas – Asas Pengetahuan
Lingkungan
Ø Asas 1 : Energi dapat
berubah tetapi tidak dapat hilang
Ø Asas 2 : Semua proses
perubahan tidak cermat
Ø Asas 3 : Materi, energi,
ruang, waktu dan keanekaragaman adalah kategori sumber
alam
Ø Asas 4 : Mengenai
kejenuhan dan ketidakjenuhan
Ø Asas 5 : Peningkatan
pengadaan suatu sumber alam dapat merangsang penggunaan
sumber alam
Ø Asas 6 : Genotip dengan
pembiakan tertinggi akan sering dijumpai pada generasi
selanjutnya.
Ø Asas 7 : Keanekaragaman
yang kekal lebih tinggi pada lingkungan yang stabil
Ø Asas 8 : Tingkat makanan
atau takson menjadi jenuh oleh keanekaragaman
Ø Asas 9 : Keanekaragaman
sebanding dengan biomasa atau produktivitas
Ø Asas 10 : Biomasa atau produktivitas
meningkat pada lingkungan yang stabil
Ø Asas 11 : Sistem yang mantap ( dewasa
) mengeksploitasi sistem yang belum dewasa
Ø Asas 12 : Kesempurnaan adaptasi bergantung kepada
kepentingan relatifnya dalam
lingkungan.
Ø Asas 13 : Lingkungan fisik yang
stabil memungkinkan keanekaragaman biologi
Ø Asas 14 : Derajat fruktuasi populasi bergantung kepada
pengaruh sejarah populasi itu
Sendiri.
B. SUMBER DAYA ALAM
1. Pengertian Sumber Daya Alam.
Sumber daya alam atau yang biasa disingkat dengan SDA
adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya
komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga
komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan
tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta
revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam
sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu
abad belakangan ini.
2. Sumber Daya Alam Di Indonesia.
Macam-macam sumber Daya Alam dapat dibedakan
berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya:
a.
Berdasarkan jenis
Menurut
jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1. Sumber daya alam nonhayati
(abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya
alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya : bahan tambang, tanah,
air, dan kincir angin.
2. Sumber daya alam hayati (biotik);
merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan,
tumbuhan, mikroba, dan manusia.
b.
Berdasarkan potensi
Menurut
potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain
sebagai berikut.
1. Sumber daya alam materi; merupakan
sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya.
Misalnya, batu, besi, emas, kayu,
serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2. Sumber daya alam energi; merupakan
sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya : batu bara, minyak
bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir
angin, dan lain-lain.
3. Sumber daya alam ruang; merupakan
sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, Misalnya: area tanah (daratan)
dan angkasa.
c.
Berdasarkan Sifat
Menurut
sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam yang terbarukan
(renewable).
Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba,
air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi dan
memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam yang tidak
terbarukan (nonrenewable).
Misalnya: minyak tanah, gas bumf,
batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
3. Sumber daya alam yang tidak habis.
Misalnya: udara, matahari, energi
pasang surut, dan energi laut.
3. SUMBER DAYA
ALAM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Sumber daya alam dan tingkat
perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber
daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan
tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena
negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan
negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi
sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung
memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi
sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor
industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga
cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. Korupsi,
perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor
penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan
investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan
transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contohnya
negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam
sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana.
4. SUMBER DAYA ALAM HAYATI
Sumber daya alam hayati adalah
sumber daya alam yang ada di permukaan bumi dan hidup, antara lain hewan dan
tumbuhan. Ciri utama dari sumber daya alam hayati adalah tumbuh, bergerak,
berkembang biak, bernafas, dan membutuhkan makanan. Apakah kalian pernah
mengetahui tumbuhan atau bunga Kantong Semar? Ini adalah salah satu jenis tumbuhan
yang bisa memakan serangga yang hinggap di kelopak bunga. Indonesia merupakan
salah satu negara di dunia yang permukaan tanahnya kaya akan sumber daya alam
hayati (hewan dan tumbuhan) terbesar, sehingga disebut dengan paru-paru dunia.
a. Hewan
Hewan termasuk salah satu dari
sumber daya alam hayati, dan termasuk dalam kategori dapat diperbarui. Apakah
kalian pernah menonton film Jurasic Park? Film ini bercerita tentang hasil akal
pemikiran manusia dalam upaya untuk memperbarui sumber daya alam hayati yang
telah punah beberapa tahun yang lalu. Hewan dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu hewan liar dan hewan peliharaan. Namun demikian kadang ada orang yang
mengelompokkan hewan ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan kepentingannya,
seperti hewan buas dan hewan jinak dan sebagainya.
Hewan liar adalah hewan yang hidup
secara liar di alam semesta secara bebas, mereka tumbuh, bergerak, mencari
makan dan berkembang biak sendiri tanpa bantuan manusia secara langsung.
Sebaliknya hewan peliharaan adalah hewan yang hidup secara dalam lingkungan
tertentu, tidak bebas, mereka tumbuh, bergerak, mencari makan dan berkembang
biak dengan bantuan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Hewan peliharaan dipelihara oleh
manusia. Manusia memelihara hewan untuk berbagai macam kepentingan, mulai dari
hobi atau kesenangan, mencari keuntungan (sebagai salah bentuk kegiatan
ekonomi), dan melindungi agar tidak punah. Hewan peliharaan yang dipelihara
manusia sebagai kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan
dengan cara diperjual belikan dikenal dengan hewan ternak.
Jenis hewan yang biasa diternakkan
manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu hewan besar, hewan sedang dan
unggas. Hewan besar meliputi, sapi, kerbau, kuda, gajah, dan buaya. Sedangkan
yang termasuk dalam hewan sedang antara lain kambing, domba, kelinci, babi,
kemudian yang termasuk unggas antara lain ayam, itik, bebek, burung puyuh.
Selain hewan-hewan tersebut, pada
saat ini manusia juga beternak berbagai macam hewan khusus, seperti berbagai
macam jenis ikan, berbagai macam jenis burung, cacing hingga jangkrik. Bahkan
ada juga manusia yang beternak ular dan buaya. Indonesia dikenal sebagai negara
yang jenis hewan, bahkan di setiap wilayah dikenal adanya hewan-hewan khas
sehingga menjadi cirri khas dari wilayah tersebut, misalnya pulau sumatera
terkenal dengan harimau sumateranya, Jawa bagian barat terkenal dengan
badaknya, sedangkan Jawa bagian timur terkenal dengan bantengnya, Kalimantan
dikenal dengan orang utannya, Sulawesi dengan Anoa, Papua dengan burung kasuari
dan Nusa Tenggara dengan Komodonya. Berbagai macam jenis hewan yang ada di
Indonesia tersebut merupakan kekayaan yang tidak ternilai hargainya. Oleh
karena itu keberadaannya harus dipertahankan dan dilindungi agar tidak punah. Berbagai
upaya yang telah dan terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang dibantu
oleh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat untuk memelihara, melindungi dan
mengembangbiakan berbagai macam jenis hewan tertentu. Bahkan diwujudkan dalam
bentuk aturan perundang-undangan, sehingga manusia tidak bisa secara gegabah
membunuh hewan-hewan tersebut.
1. Tumbuhan
Tumbuhan termasuk salah satu dari
sumber daya alam hayati, dan termasuk dalam kategori dapat diperbarui. Apakah
kalian pernah melihat pameran bunga? Pernah melihat pohon beringin yang ditanam
dalam vas bunga? Apakah kalian pernah makan semangka tanpa biji? Pernahkan
kalian berpikir kalau semangka tanpa biji, lantas menanamnya pakai apa? Itu
semua adalah produk dari akal pemikiran manusia dalam upaya untuk memperbarui
dan mengembangbiakan sumber daya alam hayati (tumbuhan). Tumbuhan memiliki
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Tumbuhan
merupakan sumber makanan manusia, sehingga dapat dikatakan karena tumbuhanlahmanusia
bisa hidup dan berkembang biak. Oleh karena itu tidaklah salah kalau dikatakan
bahwa tanpa tumbuhan manusia tidak dapat hidup. Coba kalian perhatikan, jenis
tumbuhan apa saja yang kita konsumsi setiap hari? Sumber daya alam hayati
tumbuhan dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu hutan, lahan
pertanian dan perkebunan.
5. SUMBER DAYA ALAM NON-HAYATI
Sumber daya alam non-hayati adalah
sumber daya alam yang ada di atas permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi
tetapi tidak hidup, antara lain tanah, udara dan air.
a. Tanah
Tanah adalah lapisan bumi bagian
atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh
proses alamiah. Bahan organik merupakan bahan sisa makluk hidup yang telah
mati. Tanah termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, karena tanah
terbentuk dari bahan-bahan sisa makluk hidup yang telah mati, seperti dahan,
daun, ranting, kotoran, pohon, hewan juga manusia yang diurai oleh hewan-hewan
kecil seperti rayap menjadi tanah. Tanah dapat dikelompokkan menjadi beberapa
jenis, namun untuk kesempatan ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu tanah yang
subur dan tanah yang tidak subur. Tanah yang subur banyak dicari oleh manusia,
karena bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam keperluan,
sebaliknya tanah yang tidak subur tidak bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk
berbagai macam keperluan.
Tanah memiliki manfaat yang sangat
besar bagi kehidupan manusia, tanah dimanfaatkan oleh manusia selain sebagai
lokasi tempat tinggal, juga untuk menanam berbagai macam tumbuhan yang berguna
bagi manusia. Berbagai macam jenis tumbuhan yang ada di hutan, pertanian,
perkebunan membutuhkan tanah yang subur, bilamana tanahnya tidak subur, maka
tidak ada hutan, tidak ada lahan pertanian dan juga tidak ada lahan perkebunan.
Kesuburan tanah sangat tergantung kepada pola pengelolaan dan pemanfaatan tanah
oleh manusia. Bilamana manusia dalam memanfaatkan dan mengelola tanah secara
sembarangan, tidak cerdas, dan seenaknya sendiri maka dapat mengakibatkan tanah
tersebut menjadi tidak subur. Hal ini bisa dilihat pada tanah-tanah pertanian
dan perkebunan yang sekarang berubah menjadi padang pasir.
·
Air
Air adalah suatu zat yang terdiri
dari zat hidrogen dan oksigen (H2O). Kita semua mengetahui apa itu air, karena
setiap hari kita tidak bisa melepaskan diri dari air, bahkan disarankan dalam
satu hari minimal kita harus minum air sebanyak 1 liter. Air merupakan salah
satu sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup. Air
adalah sumber kehidupan, tanpa air manusia dan makluk lainnya akan mati.
Pernahkah kalian mencoba untuk menanam tumbuhan dalam pot? Perhatikan apa
perbedaan antara tanaman dalam pot yang secara rutin disiram dengan air dan
yang tidak pernah disiram?. Demikian halnya dengan manusia, bila tidak pernah
disiram air? Oleh karena itu, kita sering mendengar manusia mengalami musibah
karena tidak memiliki air, atau bertengkar karena air. Sumber daya air berasal
sungai, danau dan laut. Namun air yang bersumber dari laut rasanya asin,
sehingga tidak bisa dikonsumsi oleh manusia. Sedangkan air yang bisa dikonsumsi
manusia adalah air tawar yang biasanya bersumber dari danau dan sungai. Tetapi
manusia dengan akal pikirannya sudah bisa memperoleh air tawar tidak dari
sungai dan danau, tetapi dari sumur yang digalinya, baik itu dalam bentuk
tradisional maupun sumur artesis yang mampu menggali tanah hingga kedalaman
lebih dari 100 meter di bawah permukaan bumi. Ketersediaan air di suatu wilayah
berkaitan dengan pergantian musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Selain itu juga tergantung kepada kondisi permukaan tanah. Oleh karena itu
sering dijumpai ada wilayah yang sumber airnya sedikit dan ada wilayah yang
sumber airnya melimpah.
Pada saat musim hujan, air hujan
sebaiknya bisa diserap oleh tanah, disimpan didalamnya, kemudian secara
perlahan dan kecil mengalir menjadi air tanah yang selanjutnya muncul sebagai
sumber air atau mata air. Sumber air ini, bila bertemu dengan sumber air
lainnya mengalir menjadi sungai dan danau. Kondisi tersebut diatas tidak selalu
terjadi, karena adanya permukaan tanah yang tidak mendukung. Permukaan tanah
yang tertutup secara permanen, seperti jalan aspal, gedung, halaman bersemen,
dan sejenisnya tanahnya tidak dapat dapat menyerap air hujan, sehingga air
hujan langsung mengalir ke dalam selokan, got, dan bilamana got buntu atau
hujannya deras bisa mengakibatkan banjir. Hal ini banyak terjadi di kota-kota
besar seperti Jakarta dan Surabaya yang sering mengalami banjir kalau musim
hujan. Demikian halnya bila permukaan tanah tidak ada tanamannya, seperti
gunung gundul, padang pasir, dan sejenisnya air hujan juga tidak bisa terserap
dalam tanah akibatnya air hujan langsung mengalir dan terjadilah banjir.
Kondisi tersebut mengakibatkan ketersediaan air dalam tanah menjadi tidak
terjaga, apalagi pada musim kemarau.
Air hujan bisa tersimpan dalam
tanah, bila permukaan tanah banyak ditumbuhan tanaman atau pohon-pohonan.
Tumbuhan hijau dan akar tanaman membantu permukaan tanah untuk menyerap air
hujan masuk ke dalam tanah, tersimpan di dalam tanah dan menjadi air tanah. Air
tanah inilah yang selanjutnya akan mengairi sumur dan mata air. Dengan demikian
ketersediaan air tawar terjaga, terutama di musim kemarau. Tumbuhan hijau dan
akar tanaman selain bisa membantu permukaan tanah dalam menyerap air, juga
membantu permukaan untuk mencegah terjadinya erosi, yaitu pengikisan tanah oleh
air hujan.
·
Udara
Udara termasuk salah satu sumber
daya alam yang dapat diperbarui. Caranya melalui kegiatan fotosintesis pada
tumbuhan. Bilamana permukaan tanah banyak ditumbuhi tanaman, maka udara bersih
dan sehat banyak diperoleh di daerah tersebut, demikian halnya sebaliknya. Hal
ini dikarenakan tumbuhan menghasilkan udara bersih.
Permukaan tanah yang gersang, tidak
ada tumbuhan, hanya ada gedung-gedung dan pabrik hanya menghasilkan asap dan
debu, maka udara yang ada di wilayah tersebut tidak bersih dan menyehatkan.
Udara dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kepentingan, tetapi yang pokok
adalah dipergunakan untuk pernapasan, membantu proses metabolisme tubuh,
sehingga bahan makanan bisa diolah menjadi energi. Selain itu manusia
memanfaatkan udara untuk berbagai kepentingan, antara lain sebagai jalur
penerbangan pesawat terbang, saluran komunikasi melalui satelit atau antena,
sumber tenaga gerak seperti dalam perahu layar nelayan atau kincir angin
sebagai sumber tenaga listrik yang banyak dilakukan di Belanda. Selain itu
udara juga dimanfaatkan oleh manusia untuk kegiatan rekreasi dan olahraga, seperti
terjun paying, gantole, terbang laying, main laying-layang, main
pesawatpesawatan dari kertas, dan sebagainya.
6. Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan
sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah
yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang
harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan
ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran
energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik
wilayah. Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem
budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus
benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem
lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem
yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi
“keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir
bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem
pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini
membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses
penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah ekosistem.
Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan
menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan
bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang
tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam
konteks ini maka membangun kapasitas masyarakat adat yang berdaulat (mandiri)
harus diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan (interdependency) dan
jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar komunitas dan antar para
pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar para pihak yang berbeda
kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik
yang partisipatif demokrasi (participatory democracy).
Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan
informal, misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan
Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang
Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis
dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan.
Untuk wilayah/kabupaten yang populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka
wakil masyarakat adat dalam lembaga maka dari itu kita harus menjaga sebaik
mungkin ekologi sumber daya alam yang ada di lingkungan kita. Karena sumber
daya alam bukanlah hal yang mudah di dapat, apalagi di zaman sekarang.
Ekologinya pun makin sulit dijaga dan dipelihara. Sebagai tunas bangsa sudah
seharusnya kita menjaga dan melestarikan semua itu. Karena itu akan berguna
bagi masa ini dan masa yang akan datang.
7. Daya Dukung Lingkungan.
Lingkungan tidak dapat mendukung jumlah kehidupan yang
tanpa batas. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan yang ada didalamnya
disebut daya dukung lingkungan. Sehubungan dengan daya dukung lingkungan, maka
dunia tidak dapat menyangga jumlah manusia yang tanpa batas, apabila daya
dukung lingkungan itu terlampui maka manusia akan mengalami berbagai kesulitan.
Daya dukung lingkungan ditentukan oleh banyak factor,
baik faktor biofisik maupun social – budaya – ekonomi. Faktor itu saling
dipengaruhi.
Faktor biofisik penting, Karena menentukan daya dukung
lingkungan ialah proses ekologi yang merupakan system pendukung kehidupan dan
keanekaan jenis yang merupakan sumberdaya gen, misalnya hutan adalah salah satu
factor ekologi dalam system pendukung kehidupan. Hutan melakukan proses
fotosintesis yang menghasilkan oksigen yang kita perlukan untuk pernapasan
kita.
Faktor sosial buda juga mampunyai peranan yang sangat
penting, bahkan menentukan daya dukung lingkungan, sebab akhirnya manusialah
yang menentukan apakah pembanguanan akan berjalan terus atau terhenti.
8. Keterbatasan Kemampuan Manusia.
Setiap kegiatan manusia di alam ini, pada dasarnya
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Kegiatan manusia yang
meningkat dan juga jumlah penduduk yang terus bertambah juga akan memanfaatkan
penggunaan sumber daya alam sebagai sumber energi dan hara yang dapat
mengganggu sistem energi dan sistem hara dalam lingkungan.
Lingkungan juga mempunyai potensi untuk menyembuhkan
kembali sistemnya apabila gangguan tersebut tidak melebihi daya dukung
lingkungan, sedangkan bila terlampaui maka mulai terjadi masalah lingkungan
karena kualitasnya akan menurun bahkan sampai rusak dan tidak dapat diperbaiki
kembali atau lingkungan telah tercemar.
Lingkungan yang tercemar akan mengurangi
kemanfaatannya bagi kehidupan makhluk, terutama manusia. Untuk itu sumber
pencemaran harus dikenali dan kemudian dikendalikan. Salah satu upaya dalam
pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran dari sumbernya baik
sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga informasi tentang
besarnya beban pencemaran darisetiap sumber amat berguna dalam upaya
pengelolaan lingkungan tersebut.
BAB III.
PENUTUPAN
Kesimpulan
Kesimpulan
dalam penulisan makalah ini adalah sebuah perbedaan penting antara ekologi dan
ilmu lingkungan adalah tujuan dari penelitian dalam
disiplin ilmumasing-masing. Tidak
seperti ilmuwan bidang lingkungan, ahli ekologi cenderung fokus
penelitian (kajian) mereka pada populasi yang sangat
spesifik dari makhluk hidup, seperti jenis tertentu
dari rumput atau kelompok ikan. Ahli ekologi berusaha untuk
memahami bagaimana populasi berinteraksi, bereproduksi,
dan berkembang dalam suatu ekosistem. Para ahli ekologi
lebih berkonsentrasi terutama pada faktor-faktor langsung
seperti penyediaan makanan,peristiwa makan memakan, dan seleksi
seksual dalam suatu kelompok melalui pengamatan
yangcermat dan
penelitian sejarah. Ekologi menjelaskan perkembangan
dan adaptasi evolusioner yang
mempengaruhi suatu spesies.
Ahli lingkungan
melakukan penelitian laboratorium dan lapangan untuk belajar
tentang berbagai faktor yang mempengaruhisuatu
daerah. Seperti ekologi,
mereka juga mempelajari makhluk hidup dan perilaku
mereka secara rinci. Selain itu, para ahlilingkungan mempertimbangkan
dampak iklim, proses geologi, perubahan suhu, dan siklus air ketika menyelidiki
ekosistem. Sebagai contoh, seorang ahli lingkungan
mungkin melakukan penelitian tentang dampak dari musim
kering terutama pertumbuhan spesies tanaman yang berbeda di suatu
daerah. Ilmuwan kemudian dapat mencoba
untuk mengidentifikasi dampak negative yang
dihasilkanpada hewan herbivora di wilayah tersebut.
Dan dalam asas-asas pengetahuan lingkungan harus kita pelajari karena asas-asas
inilah yang menjadi poros disaat kita memanfaatkan sumber daya alam yang ada di
bumi kita dan semua kekayaan alam yang dimiliki oleh bumi kita tercinta.
DAFTAR
PUSTAKA
