Senin, 07 November 2016

EKONOMI TEKNIK

CONTOH KASUS IRR dan NVP

IRR
Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%
Contoh 2:
Informasi berikut berhubungan dengan proyek investasi Venture Ltd:
Net Present Value (NPV) dengan biaya 25% dari modal: $ 1.714
NPV pada biaya 30% dari modal: ($ 2937)
Hitung Internal Rate of Return.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 1714 + 2937 = $ 4.651
IRR = + 25% (1714 / 4651) * (30% - 25%) = 26,84%

Jika IRR lebih besar dari biaya modal, terima proyek tersebut.
Jika IRR kurang dari biaya modal, tolak proyek tersebut.

Nilai Sekarang Net (Net Present Value = NPV)
Merupakan selisih antara nilai pasar proyek dan harga perolehannya (cost)
NPV =PV Cash Inflow – Initial Cost
NPV = Nilai sekarang dari arus kas masuk – biaya investasi
Berapa nilai yang dihasilkan dari investasi tersebut?
1.    Langkah pertama adalah memperkirakan arus kas mendatang yang diharapkan.
2.    Langkah kedua adalah memperkirakan hasil (return) yang diinginkan dari proyek pada tingkat resikonya.
3.    Langkah ketiga adalah menghitung nilai sekarang dari arus kas masuk dan dikurangi dengan nilai investasi awal (harga perolehan).

Contoh :
Sebuah proyek diperkirakan memiliki arus kas  (cash flow = CF) sebagai berikut (yang bertanda negative berarti arus kas keluar / pengeluaran kas sedangkan yang bertanda positif berarti arus kas masuk / penerimaan kas) :
Tahun 0 : CF = -Rp 165 miliar
Tahun 1 : CF = Rp 63,12 miliar ; NI = Rp 13,62 miliar
Tahun 2 : CF = Rp 70,80 miliar ; NI = Rp   3,30 miliar
Tahun 3 : CF = Rp 91,08 miliar ; NI = Rp 29,10 miliar
Nilai Buku Rerata (average) = Rp 72 miliar
Hasil yang diharapkan dari proyek tersebut pada tingkat resiko yang dihadapi sebesar 15%.
Diharapkan proyek tersebut akan balik modal dalam waktu 2 tahun.

Pengambilan Keputusan
Pada metode Nilai Sekarang Neto (Net Present Value = NPV) , Jika nilai NPV positif maka proyek diterima dan sebaliknya.
Bila NPV bernilai positif berarti proyek tersebut diharapkan akan menambah nilai perusahaan dan akan meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan.
Karena tujuan perusahaan untuk meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan, NPV merupakan ukuran langsung seberapa baik proyek dapat mencapai tujuan tersebut.

Untuk contoh di atas,nilai NPV nya sbb  (dalam miliaran rupiah) :
NPV = -165 + 63,120/(1.12) + 70,8/(1.12)^2 + 91,08/(1.12)^3 = 12,62741
Karena nilai NPV positif Rp 12,63 miliar, berarti proyek tersebut diterima.

NPV – Test Kriteria Keputusan :
a)    NPV memperhitungkan nilai waktu dari uang. Hal ini terlihat dari adanya diskonto terhadap arus kas yang diperoleh setiap periodenya.
b)    NPV memperhitungkan resiko dari penerimaan arus kas (pada soal di atas sudah tertulis hasil yang diharapkan mencerminkan tingkat resiko yang dihadapi)
c)     NPV memberikan informasi tentang kenaikan nilai perusahaan (adanya tambahan kekayaan sebesar Rp 12,63 miliar)
Karena NPV memenuhi ketiga kriteria tersebut, maka NPV merupakan metode yang baik.

Sumber :


EKONOMI TEKNIK

ANALISIS EKIVALENSI


Pengertian Ekivalensi
Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.

Metode Ekivalensi
Adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang waktu berbeda.
Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
1.      Jumlah uang pada suatu waktu
2.      Periode waktu yang ditinjau
3.      Tingkat bunga yang dikenakan

Perhitungan Ekivalensi

Nilai Ekivalensi Pengeluaran = Nilai Ekivalensi Penerimaan
Contoh:
                Hari ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. dua dan empat tahun kemudian ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. maka jumlah uang tabungannya pada tahun ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =10 % adalah sebesar Rp 34.195

Rumus-Rumus Bunga Majemuk dan Ekivalensinya
Notasi yang digunakan dalam rumus bunga yaitu :
i (interest)                    = Tingkat suku bunga per periode                            
n (Number)                  = Jumlah periode bunga
P (Present Worth)        = Jumlah uang / modal pada saat sekarang (awal periode/tahun)
F (Future Worth)         = Jumlah uang / modal pada masa mendatang (akhir periode/tahun)
A (Annuity)                 = Pembayaran / penerimaan yang tetap pada tiap periode/tahun
G (Gradient)               = Pembayaran / penerimaan dimana dari satu periode ke periode berikutnya terjadi penambahan atau pengurangan yang besarnya sama

A. Present Worth (Nilai Sekarang)
Nilai Sekarang (present value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang/satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. Metode perhitungan P dapat dirumuskan seperti dibawah ini:

P = F / [1+i]n         
,dimana:
F = Nilai yang akan datang;
i = suku bunga;
n= jumlah tahun.

Contoh Soal:
Seorang pemilik perusahaan menabungkan uangnya untuk biaya apabila nanti perusahannya membutuhkan dana untuk penambahan alat. Dengan memperhatikan suku bunga 12% berapa jumlah uang harus ditabung agar dalam waktu 5 tahun pemilik tersebut mendapatkan uang sebesar Rp.50.000.000,- ?
Penyelesaian:
P = F / [1+i]n
P = 50.000.000 / [1+12%]5
P = 50.000.000 / 1,762
P = Rp.28.371.343,-


B. Future Worth (Nilai yang akan datang)
Adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. Metode prhitungan F dapat dirumuskan seperti dibawah ini:
F = P [1+i]n         
dimana:
P = Nilai sekarang;
i = suku bunga;
n= jumlah tahun.

Contoh soal:
Seorang peneliti membutuhkan dana untuk penelitiannya di 8 tahun kedepan. Apabila dia menginvestasikan uangnya saati ini sebesar Rp.19.000.000,- berapa uang yang akan didapatkan untuk penelitiannya dengan tingkat suku bunga sebesar 10% ?
Penyelesaian:
F = P [1+i]n
F = 19.000.000 [1+10%]8
F = 19.000.000 [ 2,143]
F = Rp.40.717.000,-


C. Annuity
Adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Annuity dapat dibagi menjadi dua yaitu annuity nilai sekarang dan annuity nilai masa datang.
Anuitas nilai sekarang adalah sebagai nilai anuitas majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan sebagai jangka waktu anuitas.
PAn = A [(S (1+i)n ] = A [ 1 – {1 / (1+ i)n / i } ]
Anuitas nilai masa datang adalah sebagai nilai anuaitas majemuk masa depan dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.
FAn = A [(1+i)n – 1 ] / i
Dimana A merupakan pembayaran atau pembayaran setiap periode (Annuity)

Contoh soal:
Seorang mahasiswa melakukan sebiah penelitian mengenai alat pendeteksi logam berat untuk dipakai di lautan. Alat tersebut membutuhkan dana sebesar Rp.10.000.000,- yang dapat diangsur proses pembayarannya selama 8 tahun. Dengan suku bunga 10%, berapakah jumlah uang yang harus disediakan oleh mahasiswa tersebut tiap tahunnya?
Penyelesaian:
F = A [(1+i)n-1] / i
A = [F] [i] / [(1+i)n-1]
A = [10.000.000] [10%] / [(1+10%)8-1]
A = [1.000.000] / [1,143]
A= Rp.874.890,-


D. Bunga (Interest)
Bunga adalah uang yang dibayarkan atau dihasilkan dari penggunaan uang. Bunga dapat dibagi menjadi dua yaitu Simple Interest dan Compound Interest.
Simple Interest / SI (Bunga Sederhana) adalah bunga yang dibayarkan / dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam. Dapat dituliskan:
                                                                 
                                                                      SI = Po(i)(n)
Contoh soal:
Seorang mahasiswa menginvestasikan uangnnya untuk keperluan kuliah selama 4 tahun. Jika ia berinvestasi sebesar Rp.500.000,- dengan suku bunga sebesar 15%, berapakah bunga yang akan didapat mahasiswa tersebut?
Penyelesaian:
SI = Po (i) (n)
SI = 500.000 (15%) (4)
SI = Rp.300.000,-

Compound Interest (Bungan Berbunga) Adalah bunga yang dibayarkan / dihasilkan dari bunga yang dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang dipinjam / dipinjamkan.


E. Waktu (n) dan Investasi Awal (Po)
Istilah lainnya yaitu n menunjukan waktu dalam rumusan perhitungan present worth, future worth, interest, maupun annuity. Waktu ini sangat penting karena menyangkut lamanya investasi berjalan dan sebagai acuan untuk perhitungan keuntungan dari hasil investasi tersebut.

Contoh soal:
Seorang pengusaha menginvestasikan uangnya sebesar Rp.20.000.000,- jika pengusaha tersebut menginginkan agar uangnya menjadi Rp.62.116.000,- berapa lama ia harus menginvestasikan uangnya dengan mempertimbangkan suku bunga sebesar 12% ?
Penyelesaian:
Dalam hal ini kita dapat menggunakan rumus future value:
F = P  [1+i]n
62.116.000 = 20.000.000 [1+12%]n
3,1083 = [1,12]n
n = 1,12log 3,1083
n = 10

jadi pengusaha tersebut harus menginvestasikan uangnya selama 10 tahun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Istilah berikutnya adalah Po atau investasi awal. Investasi awal akan sangat menentukan hasil dari investasi yang kelak akan didapatkan. Untuk menentukan investasi awal juga perlu memperhatikan suku bunga dan lamanya waktu berinvestasi. Dalam rumus perhitungan, Po biasanya akan dihitung bersamaan untuk menentukan bunga sederhana atau Simple Interest.

Contoh soal:
Seseorang mendapatkan bunga sebesar Rp.5.000.000,- dari hasil investasinya. Dengan suku bunga sebesar 12% dan waktu insesatasi selama 12 tahun, tentukanlah investasi awal yang diberikan oleh orang tersebut!
Penyelesaian:
SI = Po [i] [n]
5.000.000 = Po [12%] [12]
Po = 5.000.000 / 1,44
Po = Rp.3.472.222,-


F. Gradient
Pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan yang sama atau penurunan yang secara seragam. Kegunaannya untuk pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan dalam suatu seri pembayaran yang besarnya sama tetapi dilakukakan dengan penambahan / pengurangan yang seragam pada setiap akhir periode. Dapat dituliskan
A   = A1 + A2
A2 = G (1 / i - n / (1 + i)n - 1)
      = G (A / G, i, n)
,dimana:
A          = Pembayaran per periode dalam jumlah yang sama
A1        = Pembayaran pada akhir periode pertama
G          = “Gradient” perubahan per periode
N          = Jumlah periode


Contoh soal:
Seorang pengusaha membayar tagihan dalam jumlah yang sama per periode. Perubahan per periode dengan jumlah uang sebesar Rp 30.000.000 selama 4 tahun. Dengan bunga sebesar 15 % per tahun. Berapa jumlah pembayaran pada akhir tahun pertama?
Penyelesaian:
A2         = G (A/G i n)
              = Rp 30.000.000 (A/G 15 % 4)
              = Rp 30.000.000 (0,5718)
              = Rp 17.154.000



Contoh Ekivalensi Nilai Tahunan

CV “Mandiri” memerlukan sebuah mesin dengan spesifikasi teknis tertentu. Ada 2 alternatif pompa yang memenuhi persyaratan yaitu mesin X dan mesin Y, dengan data-data sebagai berikut:


Bila MARR= 20% per tahun, mesin yang mana yang sebaiknya dipilih?
Penyelesaian:
- Mesin X :
P=400jt, Fsisa = 200jt, n= 8 thn, A= 90jt, i=20%
Ax = P (A/P,i%,n) + A – Fsisa(A/F,i%,n)
Ax = 400jt (A/P,20%,8) + 90jt – 200jt (A/F,20%,8)
Ax = 400jt (0,26061 ) + 90 jt – 200jt (0,06061)
Ax = 104.244.000 + 90.000.000 –12.122.000
Ax = Rp. 182.122.000

- Mesin Y :
P = 700jt, Fsisa = 400jt, A= 40jt, n=12, i=20%
Ay = P (A/P,i%,n) + A – Fsisa(A/F,i%,n)
Ay = P (A/P,20%,12) + A – Fsisa(A/F,20%,12)
Ay = 700 juta x 0,22526 + 40 juta - 400 juta x 0,02526
Ay =157.682.000 + 40.000.000 –10.104.000
Ay = 187.578.000

Keputusan :
Perbandingan EUAC :
Mesin X : Rp 182.122.000
Mesin Y : Rp. 187.578.000
Pilih Mesin X karena biayanya lebih murah.






Contoh Ekivalen Nilai Sekarang











Sumber:


http://jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10068/Nilai+Waktu+Uang.pdf

http://syntha_n.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/34961/nilai-waktu-dan-uang.pdf

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_proyek/bab4_penyelesaian_dan_evaluasi_proyek.pdf

http://s3.amazonaws.com/ppt-download/6analisisnilaitahunan-161022104915.pdf?response-content-disposition=attachment&Signature=IUyfpcXzqHN9SdLEmJoS5rQVzkI%3D&Expires=1477800970&AWSAccessKeyId=AKIAJ6D6SEMXSASXHDAQ


http://slideplayer.info/slide/3782682/




Selasa, 18 Oktober 2016

Cash Flow

I.            Arus Kas (Cash Flow)
A.    Pengertian
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam arus kas, antara lain:
1.      Cash Inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari
a.       Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
b.      Penagihan piutang dari penjualan kredit.
c.       Penjualan aktiva tetap yang ada.
d.      Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
e.       Pinjaman/hutang dari pihak lain.
f.       Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2.      Cash Out Flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari
a.       Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
b.      Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
c.       Pembelian aktiva tetap.
d.      Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
e.       Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
f.       Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
1)      Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.
2)      Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.
3)      Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas entitas selama suatu periode. Tujuan keduanya adalah untuk melaporkan kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan suatu entitas selama periode berjalan.

B.     Manfaat Informasi Arus Kas
1.      Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kasyang telah dibuat sebelumnya.
2.      Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
3.      Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).
C.    Manfaat Laporan Arus Kas
1.      Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
2.      Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
3.      Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
4.       Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas selama suatu periode.

D.    Klasifikasi Arus Kas
Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas berdasarkan kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah
1.      Kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.
2.      Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencangkup (a) pemberian serta penagihan pinjaman, dan (b) perolehan serta pelepasan investasi dan aktivasi produktif jangka panjang.
3.      Kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencangkup (a) perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta (b) perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian dari investasinya.

E.     Ruang Lingkup Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Bentuk umum dari laporan arus kas menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas yang terbagi ke dalam tiga kategori, yakni: arus kas yang berasal dari aktivitas operasi; arus kas yang berasal aktivitas investasi dan arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi dapat dilaporkan dengan menggunakan di antara dua metode baik langsung maupun tidak langsung.
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.Arus kas dari aktivitas operasi berasal dari aktivitas produksi normal perusahaan dan penjualan barang dan jasa. Arus kas dari aktivitas investasi berasal dari aktivitas pembelian atau penjualan aktiva tetap, bangunan, peralatan, piutang wesel dan investasi.Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari kenaikan atau penurunan pendanaan utang dan pendanaan ekuitas dan dari pembayaran dividen kepada pemegang saham.
II.            Berikut adalah contoh soal dengan pemakaian cash flow sebagai diagramnya:
1. Saya mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir tahun ke -7 serta buat diagram cash flownya ?

Solusi:

Diketahui : P = $3500
i% =9%
n = 5 tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?

Jawab:

Cash flow diagram:





F….?

Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:

F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = P (1+i%)^n
F = $3500 (1+9%)^7
F = $3500 (1+0,09)^7
F = $3500 (1,09)^7
F = $3500 (1,828)
F = $6398

Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:
F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = $3500 (1,828**)
F = $6398

2. Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa
seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun?
Solusi :
Diketahui : A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?
Jawab:
Cash flow diagram:
F….?

Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:



F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)

F = A [(1+i%)^n -1] / i%
F = $1200 [(1+20%)^13 -1] / 20%
F = $1200 [(1+0,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [(1,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [10,699 -1] / 0,20
F = $1200 [9,699] / 0,20
F = $11639,185 / 0,20
F = $58196

Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:

F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = $1200 (48,497**)
F = $58196



Contoh kasus cash flow tabel
Sebuah perusahaan ban untuk kendaraan memilki modal 50.000.000,dan berniat unutk membeli sebuah alat baru untuk menghemat pengeluaran dan mempercepat produksi sebesar 30.000.000,dan setiap tujuh hari membutuhkan biaya perawatan sebesar 5.000.000,dengan adanya alat tersebut perusahaan mendapatkan unutng sebesar 40.000.000 setiap 10 hari,berapakah keuntungan yang di dapat perusahaan tersebut selama 1 bulan ?



HARI
PENGELUARAN
PEMASUKAN
KETERANGAN
0
30.000.000
50.000.000
Pembelian alat dan modal
1
-
-
-
2
-
-
-
3
-
-
-
4
-
-
-
5
-
-
-
6
-
-
-
7
5.000.000
-
Biaya perawatan alat
8
-
-
-
9
-
-
-
10
-
40.000.000
Keuntungan yang didapat selama10 hari
11
-
-
-
12
-
-
-
13
-
-
-
14
5.000.000
-
Biaya perawatan alat
15
-
-
-
16
-
-
-
17
-
-
-
18
-
-
-
19
-
-
-
20
-
40.000.000
Keuntungan yang didapat selama10 hari
21
5.000.000
-
Biaya perawatan alat
22
-
-
-
23
-
-
-
24
-
-
-
25
-
-
-
26
-
-
-
27
-
-
-
28
5.000.000
-
Biaya perawatan alat
29
-
-
-
30
-
40.000.000
Keuntungan yang didapat selama10 hari

50.000.00 + {40.000.000 x 3} – {30.000.000 + [5.000.000 x 4]} = 120.000.000


Sumber Referensi:
Agus S. Irfani, AKUNTANSI KEUANGAN: Pengelolaan Keuangan Sederhana dengan Metoda Cash Flow dan Akuntansi.
Andreas, Manajemen Keuangan Untuk UKM, 2011, Graha Ilmu.